:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Friday, March 20, 2020

Meskipun kemajuan teknologi yang terus tumbuh, hilangnya informasi digital tetap menjadi hal yang umum bagi kita. Penyebab umum dari kehilangan data termasuk human errors, software malfunctions (seperti virus komputer), pemadaman listrik serta hardware failures. Untungnya, setiap informasi yang disimpan dalam media digital hampir selalu dapat dipulihkan.

Namun, ini tidak melibatkan kasus-kasus ketika data tidak pernah benar-benar ditulis ke storage (sebatas di ram), misalnya, dokumen yang sedang dibuat, tetapi tidak disimpan dan hilang karena kegagalan daya; tidak dapat dipulihkan.

Dibawah ini ada beberapa kasus dimana data masih memiliki kemungkinan untuk dikembalikan/recovery;

  • File atau Folder yang Tidak Sengaja Terhapus
      Tujuan utama penghapusan file adalah untuk melepaskan ruang penyimpanan yang digunakan oleh file untuk menyimpan file baru; untuk alasan performa, storage space/ruang penyimpanan tidak langsung dihapus dan menyebabkan isi file yang sebenarnya tetap ada di disk sampai ruang penyimpanan ini digunakan kembali untuk menyimpan file baru
    Yang berarti, ketika ruangan ini diisi dengan file baru, akan memperkecil kemungkinan file untuk di recovery.
  • Kesalahan Memformat File System
       Biasanya merupakan akibat dari menentukan partisi disk yang salah. Prosedur pemformatan membuat struktur file system kosong pada penyimpanan dan menimpa informasi apa pun setelah itu; bila penyimpanan ditimpa dengan file yang sejenis, struktur sistem file yang ada akan dihancurkan dengan menimpa mereka dengan yang baru; jika jenis sistem file berbeda, struktur ditulis ke lokasi yang berbeda dan dapat menyebabkan kesempatan recovery menjadi lebih kecil.
  • Kerusakan Logikal System File
       Masalah ini bisa terjadi akibat pemadaman, hardware failures , bahkan software crashes. Sistem file modern memiliki tingkat perlindungan yang tinggi terhadap kerusakan logikal sistem file, namun tetap tidak berdaya terhadap kerusakan hardware atau software.  Bahkan sepotong kecil data yang salah ditulis ke lokasi yang salah pada penyimpanan dapat menyebabkan penghancuran struktur sistem file, memutus tautan objek sistem file dan membuat sistem file tidak dapat dibaca.
  • Masalah Fisik
       Jika dicurigai adanya masalah fisik pada penyimpanan, tidak disarankan untuk menyimpan data didalamnya. Karna bila data yang penting di posisikan di tempat yang bermasalah, akan sangat kecil kemungkinan data bisa di akses apalagi di recovery.

Software Recovery

    Mereka membantu mengembalikan data yang hilang dengan efisiensi maksimum. Biasanya, proses pemulihan data didasarkan pada pemindaian penyimpanan, yang berfungsi untuk menemukan informasi spesifik (file yang terhapus, sistem file yang hilang) dan menyusun struktur sistem file yang rusak.
   Peluang untuk hasil yang sukses sangat tergantung pada sistem file, penyebab sebenarnya dari kehilangan data dan tindakan pengguna selanjutnya.
   

Sunday, March 1, 2020

Perhatian!!!

-Data yang direcovery tidak selalu kembali dalam keadaan utuh, karena akan ada kemungkinan data yang telah terhapus mengalami kerusakan di beberapa bagian yang menyebabkan file corrupt bahkan tidak dapat kembali.
 -Jangan isi hard drive tempat data yang akan di recovery berada dengan file apapun, karna akan menumpuk sector/ruang dimana data yang akan di recovery sebelumnya berada. Hal itu akan menyebabkan data memiliki kemungkinan kecil untuk di recovery.
-Me-recovery memerlukan disk lain untuk tempat menampung data yang direcovery, seperti flashdisk, harddisk, ataupun CD yang memiliki kapasitas yang cukup tentunya" (jangan tempatkan file recovery ke tempat pengambilannya).
-Bila memang data yang kita miliki itu penting, pastikan bahwa telah memiliki data backup darinya.

DLC



    Dibundel di dalam satu paket, DLC Boot meng-host berbagai aplikasi dan layanan yang dapat digunakan tidak hanya untuk merecovery data, tetapi juga menyediakan Windows environment yang sepenuhnya dapat di-boot yang dapat membantu mendapatkan akses ke PC yang tidak dapat diakses. Dan alat inilah yang akan dipakai pada tutorial kali ini, bila sobat belum memilikinya bisa diunduh disini dan yang ini untuk tutorial membuat bootablenya.
    Selain CD, DVD atau Flashdisk untuk membuat instalasi DLC Boot, siapkan juga disk atau piranti penyimpanan yang bisa digunakan untuk mengambil atau mengkopi file dari komputer yang akan direcovery.


Recovery


Kita akan me-recovery data yang hilang karena terformat menggunakan dua software, dan akan kita bandingkan kualitas recovery dari keduanya dengan langkah berikut:

1.Untuk bisa booting ke DLC, masuk ke boot menu dengan menekan ESC atau
   F12 atau tombol yang lain (tergantung merek laptop) pada saat logo laptop
   awal kali dinyalakan.
   Pilih CD, DVD atau Flashdisk tempat bootable DLC berada.


2.Masuk ke mini Windows 10 sesuai versi sistem operasi (32bit/64bit) dan
   jalankan DLC nya.



3.Masuk ke 'Data Recovery' dan pilih program untuk merecovery (kita akan
   memilih 'Diskgetor' sebagai contoh)




4.Tentukan mode recovery data sesuai dengan kasus yang kamu hadapi

5.Pilih disk yang akan kamu recover datanya



   Untuk scanning partisi 20 Gb memerlukan waktu 11:58 menit

6.Setelah data berhasil ditampilkan, beri centang pada file yang akan kamu
   recover dan jalankan proses recovery nya


7.File yang berhasil direcovery bisa diakses ditempat yang sudah ditentukan
   sebelumnya yang di klasifikasikan sesuai tipe filenya. 



Dari proses yang dilakukan untuk tutorial ini, memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda di tiap tipe filenya; keberhasilan dalam seper seratus:
  • DOC : 90%
  • JPG : 40%
  • PPT : 70%
  • XLS : 80%
  • MP3 : 90%
  • MP4 : 85%
  • PNG : 68%
dinilai dari seberapa dekat kuantitas dan kualitas dengan file sebelum disk diformat.

Untuk mengambil perbandingan dari Diskgetor, disini kita akan memakai hasil dari recovery yang dilakukan DiskDrill.

Dengan menggunakan metode yang sama dan bahan recovery (file dan disk) yang sama pula, kita mendapatkan hasil sebagai berikut:

  • DOC : 60%
  • JPG : 70%
  • PPT : 70%
  • XLS : 50%
  • MP3 : 70%
  • MP4 : 40%
  • PNG : 70%
Seperti yang sobat lihat, nilai tertinggi berakhir di 70% dengan keterangan; semua data berhasil direcovery dengan selamat terkecuali nama dari datanya.






Tuesday, January 21, 2020



Yo Hello Sobat Santuy!




Bagi sobat yang ingin install dua OS sekaligus di laptop dengan masing-masing firmware yang berbeda (UEFI dengan Legacy), simak tutorial berikut ;)

Ok sob, sebelum itu kita perlu membuat bootable-nya yang sobat bisa pelajari di link berikut:
nb : Setiap OS dengan firmware yang berbeda harus di buat dalam flash drive
       yang berbeda pula (dalam konteks Yumi Multiboot)

UEFI


Disini kita akan menggunakan windows 10 sebagai contoh,

1.Enable UEFI booting
Kita bisa mengaturnya dengan masuk ke sistem bios. Dalam beberapa model motherboard terdapat beberapa cara untuk bisa masuk dalam sistem bios pada saat booting seperti menekan tombol F2/delete pada keyboard, atau dengan menekan F8 (tepat setelah komputer di nyalakan), lebih mudahnya sobat bisa cari cara masuk ke sistem bios untuk setiap merek laptop milik sobat.
Lalu pilih 'System > UEFI' dan Enable. Kemudian pilih opsi 'Save and Exit' atau sobat bisa tekan F10 untuk shortcut-nya.
2.Booting
Jangan lupa plug in flash drive yang dalamnya sudah kamu buat bootable-nya,
Setelah laptop mulai menyala tekan ESC dan pilih opsi flash drive bootable.
3.Instalasi
Pilih opsi 'Custem' untuk membuat partisi kita sendiri.

Tekan 'Shift + F10' untuk membuka Command Prompt. Perintah untuk mengubah Hard drive dari MBR ke GPT:
->  DISKPART
->  LIST DISK 
->  SELECT DISK 0 (Catatan "0" adalah nomor Disk jadi pilih dengan hati-hati) -->  CLEAN
->  CONVERT GPT 
->  EXIT 
Setelah keluar, tekan 'next' dan selesaikan proses instalasinya.

LEGACY 


Sebagai contoh kita akan menggunakan Linux Ubuntu.

1.Booting
Tekan 'ESC' dan pilih flash drive
2.Instalasi
Begitu masuk booting dari installer Ubuntu, kamu akan disuguhi dengan Try Ubuntu dan Install Ubuntu.Disini kita akan langsung menginstallnya  
Image result for welcame part ubuntu"
Jangan lupa untuk menginstall third-party software untuk simplenya
 
Pilih 'Something else' untuk custem partisi

 
Buat "/boot" partition ukuran 1GB, Pilih free space lalu Klik pada simbol "+" untuk membuat partisi baru

Klik "OK"

Mari kita buat "/home" partition ukuran 18 GB,
Dengan cara yang sama buat sistem file "/" dan "/var" masing-masing berukuran 12 GB dan 6 GB

Sekarang buat partisi terakhir "swap area" ukuran 2 GB, 
Ok sob, selamat mencoba dan semoga berhasil :)

nb  : Bila ada suatu hal yang dirasa kurang,silahkan isi kolom komentar                    dibawah.Terimakasih


A call-to-action text Contact us